SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS SAAT INI, DEFINISI SISTEM INFORMASI DAN TINJAUAN SIA, SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI DAN SISTEM PERENCANAAN PERUSAHAAN


SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS SAAT INI, DEFINISI SISTEM INFORMASI DAN TINJAUAN SIA, SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI DAN SISTEM PERENCANAAN PERUSAHAAN

Oleh: Martina Melissa L. (55517120041)
Dosen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA

A.       SISTEM  INFORMASI
Pengertian Sistem  Informasi
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
1.    Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat
2.    Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas
Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dariprosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
Komponen sistem informasi :
1.    komponen input
input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2.    komponen model

kombinasi prosedur,logika,dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.    komponen output
output informasi yang  berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.    komponen teknologi
teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima innput, menjalankan model, minyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem.
5.    komponen basis data
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didlm komputer denganmenggunakan softwre database.
2.    komponen kontrol
pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadapsistem informasi.

Karakter Sistem informasi
1.    sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut.
2.    ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3.    tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4.    lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Skema Sistem
B.       SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.

 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
1.    Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem Akuntansi”, Edisi ke-3, Jakarta, Salemba Empat, 2001 menyatakan bahwa: “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
2.    Menurut Nugroho Widjajanto dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi”, Jakarta, Erlangga, 2001, menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”

 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
·       Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan.
·       Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian usaha.
·       Pengawasan terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan.
·       Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.
·       Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode akuntansi yang tepat.

 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
·       Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis proses akuntansi dan keuangan secara umum, misalnya seorang Accounting.
·       Prosedur Keuangan dan Akuntansi

·       Formulir Data Keuangan, untuk mencatat seluruh aktifitas keuangan meliputi transaksi kas, persediaan, piutang, aktiva tetap, hutang, penjualan dan biaya.
·       Accounting Software, contohnya: MYOB, zahiraccounting, Oracle Finance. 
·       Hardware berupa seperangkat komputer yang terhubung dengan jaringan (Networking), dan kelengkapan aksesoris pendukung lainnnya.

 Kendala Umum dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi
·            SDM yang belum siap terhadap penerapan sistem dan standarisasi keuangan yang baru, dan dibutuhkan waktu untuk pelatihan dan penerapannya.
·            Dibutuhkan software accounting dan perangkat komputer yang menunjang tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.

Melalui penerapan sistem informasi akuntansi diharapkan data yang disajikan tepat waktu dan akurat, validasi dan terotorisasi dengan baik, serta sesuai dengan Prosedur Keuangan dan Akuntansi yang baku atau PSAK yang berlaku umum.

C.    SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI
1.    Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalahsistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatuorganisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukungoperasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan danmempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasieksekutif.
2.    Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh ada empat macam, yaitu
      Batch processing : data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atauditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antarajam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17.00
      Online processing : data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saatditerima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnyapemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.

      Real-time processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahandata hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
      Inline processing : biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi antarabatch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket,dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online),tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00malam
3.    Komponen-komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
a.    Dokumen Sumber
Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakancatatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :
          Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dangangguan kepada pelanggan.
          Memantau arus fisik Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakanbarang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
          Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambilMisalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.
          Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis dataSebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
          Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaranMisalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.
b.    Jurnal dan Register
Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.
c.     Buku Besar dan Arsip
Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuankeuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yangterpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraansebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status perkiraan.

d.    Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumenoperasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e.    Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, inimerupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan jugamenyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan
f.      Rangkaian Audit
Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuanganlainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi.Rangkaian audit memungkinkan :
      Koreksi kesalahan yang terdeteksi
      Menjawab pertanyaan
      Rekonstruksi arsip.

g.    Tindakan Pengendalian dan Pengamanan

Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakanpengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yangmemadai, meliputi :
      manual prosedur, dan
      uraian tanggung jawab yangdibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.

4.     Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
a.    Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
b.    Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data adalah sebagai berikut:
      Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurutjenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
      Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencariandata, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.

D.       ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
Pengertian Enterprise Resource Planning (Erp)
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Perencanaan sumber daya Perusahaan ( ERP) adalah suatu sistem perusahaan yang bersifat lintas fungsional dan bertindak mengintegrasikan dan mengotomatiskan berbagai proses bisnis yang harus terpenuhi di dalam suatu perusahaan seperti kegiatan pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia .

Komponen Erp
Finance: modul untuk pembukuan dan memastikan tagihan dibayar tepat waktu.
Examples:
– General ledger
– Accounts receivable
– Accounts payable

HR: untuk penanganan personil terkait tugas untuk manajer perusahaan dan karyawan individu.
Examples:
– HR administration
– Payroll
– Self-service HR
Sekelompok aplikasi untuk perencanaan produksi, menerima pesanan dan memberikan produk kepada pelanggan. Examples:
– Production planning
– Materials management
– Order entry and processing
– Warehouse management

Implementasi ERP
 Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan. Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung. Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP. Sayangnya, Migrasi data merupakan aktifitas terakhir sebelum fase produksi.

 Kelebihan ERP
      Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
      Rancangan Perekayasaan
      Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment(Pemenuhan)
      Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
      Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan
      Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan

elemahan ERP
      Sistem ERP sangat mahal
      Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
      ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu alam beberapa organisasi
      Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
      Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI, SIA, SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI DAN SISTEM PERENCANAAN PERUSAHAAN  
Berikut beberapa Sistem Informasi yang diterapkan pada Jakarta Smart untuk mengetahui, memahami, dan mengontrol berbagai sumber daya di suatu kota dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memaksimalkan pelayanan publik, menyediakan solusi untuk masalah, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan:
1. Jakarta.go.id
Situs pemerintahan untuk Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Fungsi dari situs ini adalah untuk menjadi media komunikasi pemerintahan kepada masyarakat mengenai 4 kategori informasi, yaitu G2G, G2B, G2C, dan G2T (Tourism). Saat ini, Jakarta.go.id dipegang oleh Jakarta Smart City untuk dikelola.
2. Smart City Portal and Maps
Situs milik Jakarta Smart City untuk mengkomunikasikan aktivitas yang dilakukan oleh Jakarta Smart City dan juga menggalakkan inisiatiif transparansi data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Didalam halaman Maps, data dikumpulkan dari berbagai SKPD dan ditampilkan berdasarkan location based di atas peta.
3. API Jakarta
Situs milik Jakarta Smart City untuk mendokumentasikan data-data yang diintegrasikan dengan Jakarta Smart City kepada publik dalam bentuk API. Data yang dipublikasikan ini dapat digunakan secara bebas oleh masyarakat.
4. Web Builder
Inisiatif dari Jakarta Smart City untuk membantu para SKPD di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun situs SKPD-nya.
    Situs yang telah dibangun adalah sebagai berikut:
-   Inspektorat DKI Jakarta
-   Dinas Kesehatan DKI Jakarta
-   Unit Pengendalian Gratifikasi DKI Jakarta
-   Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta
-   Monas
-   Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk
-   Taman Ismail Marzuki
-   Kelurahan Kota Bambu Selatan
-   RKPD Bappeda
-   Pelampauan KLB
-   Statistik DKI Jakarta
-   Puskesmas Gambir
-   Panti Sosial Bina Remaja
-   Pekan Olahraga, Seni, dan Budaya Korpri DKI Jakarta
-   Kelurahan Pulogadung
-   Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, serta Perdagangan
-   Inspektorat Kepulauan Seribu
-   Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan
5. Pantau Banjir
Kolaborasi antara Jakarta Smart City dengan Dinas Sumber Daya Air (dahulu: Dinas Tata Air) untuk membantu para petugas yang memonitor pintu air mendokumentasikan tinggi muka air tiap jam. Aplikasi dibangun dalam bentuk website.
6. CRM Mobile
Inisiatif dari Jakarta Smart City untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Aplikasi CRM tidak hanya akan mencakup laporan dari aplikasi pelaporan Qlue, namun juga akan menarik laporan masyarakat yang datang dari Lapor  1708, SMS Gub, media cetak, sosial media, dan media lainnya.

7. 112 (Kerjasama dengan BPBD)
    Kolaborasi antara Jakarta Smart City dengan Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah dalam membentuk call center 112 bagi masyarakat untuk melaporkan kejadian gawat darurat. Peran Jakarta Smart City dalam proyek ini adalah untuk memberikan data API tracking ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan HT trunkin.



 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Pada sistem akuntansi pemerintah, ada beberapa ciri terpentingatau persyaratan yang diperlukan, diantaranya: sistem akuntansi pemerintah hams dirancang sesuai dengan konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara. Sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan diaudit.Sistem akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk penyusunan rencanalprogram dan evaluasi pelaksanaan secara fisik dan keuangan. (Sonny Loho & Sugiyanto, 2004),
Pelaksanaan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah mengamanatkan adanya dukungan Sistem Informasi Keuangan Daerah untuk menunjang perumusan kebijakan fiskal secara nasional serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan desentralisasi. Sistem informasi akuntansi pada pemerintahan daerah lebih dikenal dengan nama sistem informasi keuangan daerah (SIKD). SIKD merupakan sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah serta data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban pemerintah daerah. (PP 65 1 2010). Pemerintahan Daerah sebagai organisasi sektor publik, agar dapat 'berjalan efektif, efisien, transparan dan bersih diperlukan dukungan dari sistem informasi akuntansi yang memadai agar informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk manajemen keputusan dan pengendalian keputusan.
SIKD yang diterapkan di pemda sesudah periode 2005 berbasis desentralisasi, pengguna SIKD adalah Kepala Daerah, bahkan memungkinkan dan mengharuskan para manajer pemerintah (perangkat) daerah (Kepala Badan, Kantor, Dinas dan Unit lainnya) untuk menggunakan SIKD, sebab Kepala Daerah bukan satu-satunya pengambil keputusan penganggaran, namun telah terdistribusi ke unit-unit yang lebih bawah Fakta empiris menggambarkan kewenangan formal dimiliki oleh Kepala (Syafruddin, 2006). Tujuan penyelenggaraan SIKD, diantaranya membantu kepala daerah menyusun anggaran dan laporan pengelolaan keuangan daerah, merumuskan kebijakan keuangan, mengevaluasi kinerja keuangan, menyediakan kebutuhan statistik keuangan, menyajikan informasi secara terbuka kepada masyarakat dan mendukung penyediaan informasi keuangan daerah yang dibutuhkan dalam SIKD nasional. (PP 651 2010).
Pengelolaan keuangan daerah diatur dalam PP 58 / 2005 dan Pemendagri 13 1 2006 Pasal 3 mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD serta rancangan sistem informasi akuntansi keuangan daerah yang dimulai dari tata cara penyusunan, penetapan, pelaksanaan, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah dan pembinaan serta pengawasan pengelolaan keuangan daerah. PP 2412005 dalam penyusunan pelaporan keuangan daerah, diperlukan sistem yang mengatur proses pengklasifikasian, pengukuran, dan pengungkapan seluruh transaksi keuangan yang disebut dengan sistem akuntansi.
Beberapa penelitian mengenai penerapan sistem informasi akuntansi pada pemerintah daerah, Diana (2005), menemukan kendala-kendala yang dihadapi Pemda dalam rangka penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dari yang berbasis kas menjadi kas modifikasi akrual, Tuasikal, (2007). Informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai dihasilkan dari laporan keuangan yang disusun oleh personel yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan keuangan daerah dan sistem akuntansi. Mahdavi dan Funnel (2003) melakukan penelitian mengenai implementasi SIA pada Republik lslamik Iran. Kesimpulan penelitian menyatakan 29 ystem informasi pemerintah yang ada sekarang ini belum memadai memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pengendalian yang efektif atas dana pemerintah.. Flynn (1992) dalam penelitiannya mengemukakan hanya 20% sistem informasi berhasil digunakan, argumen ini menunjukkan penting untuk mengevaluasi keefektifan SIA. Gelinas (2000) menganggap efektivitas SIA sebagai ukuran keberhasilan untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Nunuy (2009), meneliti kompetensi aparatur pemda terhadap pelaksanaan 29 ystem informasi akuntansi di pemda. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi aparatur berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan 29ystem informasi akuntansi. Pornpandejwittaya (2012), penelitian mengenai efektivitas SIA mengacu pada mengumpulkan, input, memproses data, menyirnpan, mengelola, mengendalikan, dan informasi laporan akuntansi sehingga organisasi dapat mencapai kualitas laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA :
 Dimas. “Pengertian SI (sistem Informasi)”. 24 Juni 2015. https://www.kompasiana.com/dimasosd/pengertian-si-sistem-informasi_55291077f17e6126268b48b6
Anan, Shiena. “Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)”. 6 Januari 2013. http://shienaanan.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sistem-informasi-akuntansi.html
Syanie. “Sistem Pengolahan Transaksi”. 9 Mei 2012. https://syani3z.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/
file:///C:/Users/SmartCity/Downloads/PAPER%20SILVIANA.pdf; http://inspektorat.jakarta.go.id/


Comments

  1. Ironing the Tiles - Titanium-Arts.com
    The metal rod and titanium prices iron plate is part of babylisspro nano titanium hair dryer the plate used camillus titanium to hold the Ironing the tiles from the titanium pipes plates. Ironing the tiles with a nickel or platinum is a $50.00 · ‎Out of seiko titanium watch stock

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MODEL KERANGKA PENGENDALIAN: COBIT, COSO DAN ERM

PENGENDALIAN INTERNAL & UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL COSO

KONSEP DASAR KEAMANAN INFORMASI PEMAHAMAN SERANGAN, TIPE-TIPE PENGENDALIAN PRINSIP-PRINSIP THE FIVE TRUST SERVICE UNTUK KEANDALAN SYSTEM